Merayakan hari pertama puasa dengan postingan lanjutan dari Minang kemarin ah. Kalau kemarin udah sempat cerita sedapnya ketan-ketan dengan Pokat alias Alpukat dan Sarikayo, kali ini saya mau cerita nikmatnya makan Lamang Ketan alias, well, ketan ketan di Pical Sikai yang ada di Bukit Tinggi. Persisnya di mana?
Google aja, tempatnya kecil tapi terkenal banget kok.
Sampai di Pical Sikai, yang pertama dipesan tentu Pical nya dulu lah ya. Sebagai penggemar Pecel Madura, saya sungguh penasaran pengen coba Pecel Padang yang disebut Pical ini. Bumbunya bisa dibilang sama persis, tapi sayuran di dalamnya yang sedikit beda. Di Padang, sayuran dalam Pecel ada Jantung Pisang dan Rebung. Sayuran lainnya sama sih, ga terlalu beda sama Pecel yang biasa kita temui di Jawa.
Pical ini dimakan bareng sama Keripik Singkong. Ini yang berbeda ya, karena di Bandung biasanya Keripik Singkong dimakan terpisah sebagai camilan. Keripik Singkongnya kering kriuk dan ga bau minyak, pasti digoreng dengan SunCo si minyak goreng yang baik itu deh.
Di tempat yang sama saya ‘kenalan’ juga dengan yang namanya Lontong Sayur khas Padang. Yang satu ini sih nggak terlalu beda dengan yang biasa kita temui di Jakarta atau di Bandung. Persamaannya : sama-sama enak 🙂
Sambil makan kami memang intip-intip panci-panci yang ada di meja. Serunya makan di Pical Sikai adalah makanan ada di meja persis depan kita. Bikin tambah selera dan bikin mau tambah apa-apa jadi mudah.
Panci pertama isinya bumbu kacang Pical. Panci kedua isinya sayur kuah untuk Lontong Sayur. Lalu apa isi panci ketiga?
Nah ini dia.
Continue reading →